Universitas Gunadarma

Minggu, 29 Maret 2015

Interaksi Manusia dan Komputer

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

Assalamualaikum wr.wb.

courtesy youtube.com
      Kemajuan teknologi dewasa ini sudah menjadi sangat pesat dengan bermunculannya banyak teknologi baru yang begitu cepat. Ketika "baru kemarin" kita merasakan teknologi tentang touch screen , sekarang kita sudah bisa melakukan interaksi dengan gadget tanpa harus menyentuhnya. Kemajuan Teknologi ini tidak terlepas dari bantuan para ahli yang setiap harinya selalu berusaha untuk menghasilkan teknologi masa kini yang dibuat untuk memudahkan manusia dalam beraktifitas. Sehingga suatu aktifitas yang dilakukan pada saat ini pasti tidak bisa lepas dari teknologi karna kemudahan-kemudahannya yang membuat kita bisa melakukan banyak aktifitas sekaligus.

       Interaksi antara kita sebagai manusa dengan teknologi yang ada saat ini merupakan interaksi yang terjadi antara manusia dengan sebuah proses hitungan yang cepat. Bagaimana tidak, contoh sederhana adalah ketika melakukan penghitungan mengenai harga laba penjualan ketika ada seratus atau bahkan seribu barang yang terjual dengan harga yang berbeda dan dengan diskon yang berbeda pula, sangat tidak mungkin (kecuali ingin menghabiskan waktu) ingin berlama-lama menghitungnya pada buku akutansi secara manual. Maka secara "terpaksa" memanfaatkan teknologi penghitungan cepat dengan menggunakan rumus perhitungan yang ada pada software Microsoft Excel.

      Kebutuhan diatas merupakan salah satu dari kebutuhan lainnya akan teknologi penghitungan, yang sebenarnya adalah perwakilan dari seluruh teknologi yang ada karna tekonologi merupakan proses dari perhitungan aritmatika dan juga logika yang dilakukan oleh mesin penghitung cepat, yaitu komputer. Sehingga terjadilah Interaksi antara Manusia dan Komputer

Pada Kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang sejarah, paradigma, konsep dasar dan alasan mengapa butuh Interaksi Manusa dan Komputer.

Sejarah dan Paradigma

ccourtesy image.google.com
         Sampai akhir 1970-an, manusia adalah satu-satunya yang berinteraksi dengan komputer sebagai profesional informasi teknolgi dan pehobi berdedikasi. Hal ini berubah dengan munculnya komputasi personal setelah 1970-an . Komputasi personal, termasuk perangkat lunak pribadi (aplikasi produktivitas, seperti editor teks dan spreadsheet, dan permainan komputer interaktif) dan platform komputer pribadi (sistem operasi, bahasa pemrograman, dan perangkat keras), membuat semua orang di dunia berpotensial sebagai pengguna komputer, dan jelas menyoroti kekurangan komputer sehubungan dengan kegunaan bagi mereka yang ingin menggunakan komputer sebagai alat.komputasi personal mendorong penggunaan komputer ke populasi umum dengan cepat, dimulai pada tahun 1970 nanti. Namun, pengguna komputer non-profesional sering mengalami perintah rahasia dan dialog sistem.

         Tantangan komputasi personal menjadi nyata pada waktu yang tepat. Proyek luas dari ilmu kognitif, dimana dimasukkannya psikologi kognitif, kecerdasan buatan, linguistik, antropologi kognitif, dan filsafat pikiran, telah terbentuk pada akhir tahun 1970-an. Bagian dari program ilmu kognitif adalah untuk mengartikulasikan aplikasi sistematis dan ilmiah informasi dikenal sebagai "rekayasa kognitif". Dengan demikian, hanya pada titik ketika komputasi personal disajikan kebutuhan praktis untuk HCI, ilmu kognitif disajikan masyarakat, konsep, keterampilan, dan visi untuk mengatasi kebutuhan seperti melalui sintesis ambisius sains dan teknik. HCI adalah salah satu contoh pertama rekayasa kognitif.

         Hal ini difasilitasi oleh perkembangan analog di bidang teknik dan desain wilayah di sekitar HCI, dan bahkan sering melebihi diatas HCI, terutama faktor manusia rekayasa dan pengembangan dokumentasi. Faktor manusia telah mengembangkan teknik empiris dan tugas-analitik untuk mengevaluasi interaksi manusia-sistem dalam domain seperti penerbangan dan manufaktur, dan bergerak untuk mengatasi konteks sistem interaktif di mana operator manusia secara rutin diberikan kebijaksanaan pemecahan masalah yang lebih besar. Pengembangana Dokumentasi bergerak melampaui peran tradisional menghasilkan deskripsi teknis yang sistematis terhadap pendekatan kognitif dengan menggabungkan teori menulis, membaca, dan media, dengan pengujian pengguna empiris. Dokumen dan informasi lain yang dibutuhkan untuk dapat pula digunakan.

         Perkembangan historis kebetulan lainnya memberikan kontribusi terhadap pembentukan HCI. Rekayasa perangkat lunak, terperosok dalam kompleksitas perangkat lunak yang tidak dapat diatur pada 1970-an ("krisis perangkat lunak"), sudah mulai berfokus pada kebutuhan nonfungsional, termasuk kegunaan dan rawatan, dan proses pengembangan perangkat lunak empiris yang bergantung pada prototipe iteratif dan pengujian empiris. Grafis komputer dan pencarian informasi telah muncul pada 1970-an, dan dengan cepat datang untuk mengakui bahwa sistem interaktif adalah kunci untuk maju melampaui prestasi awal. Semua hubungan dalam perkembangan dalam ilmu komputer merujuk pada kesimpulan yang sama: Cara ke depan untuk komputasi mensyaratkan pemahaman dan memberdayakan pengguna dengan lebih baik. Kekuatan-kekuatan beragam kebutuhan dan kesempatan berkumpul sekitar tahun 1980, fokus pada kekuatan energi manusia, dan menciptakan sebuah proyek interdisipliner sangat terlihat.

Konsep Interaksi Manusia dan Komputer

courtsey vimeo.com
      Istilah human-computer interaction (HCI) mulai muncul pertengahan tahun 1980-an sebagai bidang studi yang baru. Istilah HCI mengisyaratkan bahwa bidang studi ini mempunyai fokus yang lebih luas, tidak hanya sekedar perancangan antarmuka secara fisik.

      HCI didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia dan studi tentang fenomena di sekitarnya. HCI pada prinsipnya membuat agar sistem dapat berdialog dengan penggunanya seramah mungkin (user friendly). Tidak hanya perancangan layout layar monitor. Dari sudut pandang pengguna merupakan keseluruhan sistem sehingga Useful, Usable, Used
Useful: fungsional, dapat mengerjakan sesuatu
Usable: Dapat mengerjakan sesuatu dengan mudah, mengerjakan sesuatu yang benar (does the right things)
Used: Terlihat baik, tersedia dan diterima/digunakan oleh organisasi

Tujuan

Tujuan utama IMK adalah untuk:

1.  Membuat sistem yang lebih:

  • Berguna (usable)
  • Aman
  • Produktif
  • Efektif
  • Efisien
  • Fungsional

2.  Meningkatkan interaksi antara manusia dgn sistem komputer

     Sistem yang bermanfaat (usable) dan aman (safe), artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem tersebut bisa untuk mengembangkan dan meningkatkan keamanan (safety), utilitas (utility), ketergunaan (usability), efektifitas (efectiveness) dan efisiensinya (eficiency). Sistem yang dimaksud konteksnya tidak hanya pada perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga mencakup lingkungan secara keseluruhan, baik itu lingkungan organisasi masyarakat kerja atau lingkungan keluarga. Sedangkan Ketergunaan (usability) disini dimaksudkan bahwa sistem yang dibuat tersebut mudah digunakan dan mudah dipelajari baik secara individu ataupun kelompok. Utilitas mengacu kepada fungsionalitas sistem atau sistem tersebut dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerjanya.

Mengapa Butuh Interaksi Mansuia dan Komputer?

Interaksi mansia dan komputer merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia dan komputer dapat berkomunikasi. Komunikasi ini dibutuhkan agar pemakai (user) dapat melakukan interaksi dengan sebuah alat (komputer). Untuk dapat mewujudkan keinginan user terhadap apa yang akan dilakukan oleh komputer dibutuhkan suatu cara komunikasi yang tepat. Dalam IMK akan dipelajari bagaimana membuat cara-cara tersebut tepat dan sesuai dengan kebutuhan, dan juga agar mudah dalam pengoprasiannya.


copyright vewellness.com
      Ketika seorang ahli dalam kimia, ingin mencoba memproses suatu larutan dan ingin mengetahui kandungan yang ada didalamnya, maka dibutuhkan sebuah alat yang dapat melarutkan dan mendeteksi kandungan-kandungan didalamnya. Seorang ahli kimia tentunya tidak mempelajari bagaimana berkomunikasi dengan komputer tersebut. Karna komputer hanya mengenal bahasa mesin. Dibutuhkanlah seorang ahli komputer untuk bisa merealisasikan kebutuhan ahli kimia tersebut, dengan cara membuat program yang bisa mendeteksi kandungan kimia yang ada didalamnya. Namun butuh syarat-syarat yang diperlukan untuk meklasifikan suatu jenis larutan, maka peran ahli kimia yang dibutuhkan, dengan melihat ciri-ciri, warna, bau, kekentalan, dll. Maka alat akan menyimpulkan jenis larutan tersebut. Dengan bahasa program yang dipakai oleh ahli komputer, maka tidak selamanya ahli komputer harus selalu berada disamping ahli kimia. Maka ahli komputer harus membuat suatu GUI (graphic user interface) yang memudahkan ahli kimia untuk memerintahkan suatu proses pada alat komputer tersebut.
      Begitulah pentingnya mempelajari IMK (interaksi manusia dan komputer) agar dapat memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat memerintahkan komputer sesuai dengan kebutuhan dan tentunya dengan kemudahan pengoprasian suatu aplikasi.

TSH.



Referensi :
Carroll, John M. (2014): Human Computer Interaction - brief intro. In: Soegaard, Mads and Dam, Rikke Friis (eds.). "The Encyclopedia of Human-Computer Interaction, 2nd Ed.". Aarhus, Denmark: The Interaction Design Foundation. Available online at https://www.interaction-design.org/encyclopedia/human_computer_interaction_hci.html
Khayat, Zaenal.(2012). "Pengertian dan Tujuan IMK".  https://sia201108s.wordpress.com/2012/08/07/pengertian-dan-tujuan-imk/
Kobsa, Alferd. (2004). "Human-Computer Interaction". California, United States. http://www.ics.uci.edu/~kobsa/courses/ICS104/course-notes/1stlevelheaders/why-learn-about-HCI.htm

0 komentar:

Posting Komentar